Monday, August 16, 2010

Mouse Bluetooth Pembawa Petaka


Hari Sabtu siang kemarin (14 Agustus 2010) saya diminta ayah membeli mouse Bluetooth. Sebagai seorang anak yang lebih hi-tech daripada ayah *ini beneran lho, bukannya narsis, wakaka*, saya memberi beberapa masukan soal mouse Bluetooth. Sepanjang yang saya mengerti, menggunakan mouse Bluetooth berarti menghabiskan baterai lebih cepat. Tapi, ayah sudah terburu jengkel karena seringkali mouse kabel *sudah optik sih sebenarnya* yang digunakannya rusak. Mungkin karena memang sifatnya mobile, mengikuti notebook kemanapun pergi, jadi kabelnya sering tertekuk *mungkin,,*.


Saya pun berangkat ke toko komputer  terdekat bersama adik saya yang sepertinya kurang bermanfaat untuk menjadi penasihat dalam memilih barang belanjaan seputar teknologi *adik saya juga gaptek, apalagi ibu saya, wah,wah speechless lah kalo ngomongin Mama*. Tiba disana, hanya ada 2 macam mouse Bluetooth: yang satu yang saya beli, dan satunya lagi berukuran kecil. Saya pertimbangkan, tidak mungkin ayah menggunakan mouse kecil yang berwarna putih itu. Telapak tangan ayah kan lebar, mana mungkin nyaman menggenggam mouse kecil itu. Jadi saya putuskan, memilih mouse ini dengan alasan ukuran yang lebih besar dan desain yang lebih nyaman di tangan. Walaupun waktu itu hanya tersedia 2 warna: pink keunguan seperti warna Honda Beat yang menjijikkan apalagi kalau dipakai ayah yang tentu saja adalah seorang pria, dan warna pink-kemerahan seperti warna Honda Vario yang juga menjijikkan tapi menurut saya lebih baik dibandingkan pink-ungu seperti Honda Beat. Setelah saya menarik napas panjang, jadilah saya bayar mouse itu, harganya Rp. 140.000,- *wtf, cukup buat beli mouse kabel sebanyak 3 atau 4 biji*. Dibawah ini adalah gambar mouse tersebut.

Tiba dirumah, beruntung bahwa ayah tidak complain masalah warna. Karena sebelumnya saya sudah bilang, pilihannya tinggal 2 *wakaka, emang kok, menurut saya yang ini yang terbaik diantara yang terburuk*. Menurut ayah, lebih baik pulang membawa sesuatu daripada tidak sama sekali. Huff, untungnya.


Masalah rupanya belum berhenti sampai disitu. Ternyata, mouse yang digunakan error. Setiap diklik kiri, muncul jendela baru Mozilla firefox *masalah apalagi iniii..*. sepanjang hari Sabtu sampai malam saya bolak-balik browsing dan reinstall tapi belum ada hasil. Hari Minggu saya bosan jadi sudah mulai mutung mencari penyelesaian.


Pagi ini, akhirnya saya menemukan akar masalahnya. Di Human Interface Device, terinstall double driver. Satu driver yang palsu yang tidak bisa di enabled maupun disabled itu ternyata harus diuninstall. Wah, kenapa saya tidak kepikiran dari kemarin ya, kemarin saya uninstall dua-duanya lalu diinstall lagi, jadi sama saja bohong.


Teknologi untuk generasi tua memang harus dimodifikasi sedemikian rupa agar tidak membingungkan. Karena nyatanya, walaupun ayah adalah seorang programmer, sekarang sepertinya dalam proses penuaan itu juga berlangsung proses pemalasan. Hehe.


Anyway, Eureka! I found it! Hehehe


*NDESO, gitu aja pamer

No comments:

Post a Comment