Sunday, October 3, 2010

Skripsi?


    Lama tidak menulis di blog (baca: curhat), rasanya seperti ada yang hilang. Tidak ada hal yang spesifik dari kegiatan Saya belakangan ini: kuliah seperti biasanya, praktikum seperti biasanya, pretes dan responsi seperti biasanya, dan menetap di kos saat weekend seperti biasanya.
                Akan tetapi, topik terhangat se FK-UNS raya 2 minggu terakhir ini adalah: SKRIPSI. Bayangkan, pengajuan topik dan pembimbing baru dapat dilakukan 13 Desember 2010 (menurut jadwal dari Tim Skripsi). Tetapi, huru-hara sudah terjadi di kalangan mahasiswa. Mulai dari rebutan daftar di lab, sampai menghubungi calon dosen pembimbing idaman.
                Ya, mahasiswa memang malas mengambil topik klinis. Alasannya klasik: dokter klinis tidak punya waktu untuk membimbing mahasiswa. Mahasiswa dibiarkan berkelana sendiri mencari bahan-bahan, sementara dokter klinis tersebut terlalu mudah memberi ACC. Ketakutan yang timbul hanya satu: kesulitan saat menyusun skripsi.
                Begitu juga dengan Saya. Setelah rekan-rekan sejawat heboh dengan berita penuhnya kuota laboratorium Histologi dan Biologi, Saya juga lantas bergegas mencari-cari dosen pembimbing di lab Farmako. Memang, topiknya sudah Saya siapkan. Saya juga lumayan sudah mencari-cari jurnal yang terkait dengan topik tersebut.
                Tidak mudah memang menghubungi dosen. Saat dosennya Saya temui di lab, Beliau malah bingung sendiri, karena belum menghitung dengan pasti mahasiswa yang telah mengajukan permohonan menjadi pembimbing atau penguji. Beliau malah bingung, berapa kuota mahasiswa yang bisa dibimbing atau diuji.

dibawah ini: surat pernyataan dosen yang didapatkan setelah melalui perjuangan.


                Saat dikonfirmasi di bagian skripsi, Tim Skripsi memang terlihat santai. Wajar saja, karena sesuai kebijakan, bagian skripsi baru membuka pendaftaran bulan Desember 2010. Jadi, siapa yang menyebabkan huru-hara ini?
                Sepertinya, di kelas Saya lah timbul pertama kali kehebohan ini. Saat saya lihat di pendaftaran bagian Farmakologi, mahasiswa yang mendaftar kebanyakan merupakan teman sekelas Saya. Hanya ada beberapa mahasiswa dari kelas sebelah yang sudah mendaftar. Dan kuota lab Farmako pun sudah terpenuhi, jadi mahasiswa lain dari kelas sebelah sudah tidak bisa mendaftar lagi.
                Yang lebih saya herankan lagi, mengapa teman-teman Saya ini sudah heboh mencari pembimbing dan penguji 2 ya? Padahal, pembimbing dan penguji 2 menitikberatkan materinya hanya pada metodologi penelitiannya, bukan pada substansi atau inti penelitian atau topiknya. Yah, mungkin sekedar efek sedatif saja ya, :D. Lebih cepat lebih baik, seperti jargon salah satu Capres dalam Pilpres 2009 lalu.
                Pendaftaran skripsi ini pun jadi berubah seperti seleksi alam: siapa cepat dia dapat atau siapa kuat dia dapat (quote: teman saya yang insya Allah akan menyusun skripsi bersama). Ya, memang, ada benarnya, dapat dibuktikan sendiri lah nanti. Gerakan teman Saya ini memang cepat, dalam waktu singkat bisa mendapatkan tandatangan dosen pembimbing dan penguji. Untunglah, dia mengingatkan Saya agar bergerak lebih cepat, jika tidak, mungkin Saya masih bergerak lambat. Dan pada akhirnya akan kehabisan dosen pembimbing dan penguji 1. Terima kasih ya teman :D, semoga Skripsi kita nanti SUKSES! Amiin, :).